Malam hari semakin larut, cuaca semakin dingin, dua pemuda berlari mencari tempat aman untuk ditinggali. Tentara yang berjaga di barisan depan gerbang utama ketakutan di gelapnya malam melihat ada dua sosok orang berlari mereka bersiap untuk menembak tetapi Valrey dengan cepat menghampiri para tentara.
"Jangan tembak, ini aku Valrey," ucap Valrey
"Kenapa kau kembali Valrey" ucap tentara
"Aku tidak bisa menjelaskan sekarang, aku ingin bertemu jendral Zarek." ucap Valrey.
"Baiklah, cepat masuk, jendral Zarek berada di kamarnya," ucap tentara
Valrey dan Sargon berlari menuju kamar jendral Zarek, pengungsian distrik Batu Apung sepertinya masih aman, belum ada yang tahu kalau mereka berdua lari dari markas pusat. Sesampainya di depan pintu kamar Zarek, Sargon Mengetuk pintu kamar ingin cepat-cepat membicarakan kejadian yang terjadi di markas pusat.
"Tok tok tok kapten buka pintunya, apa kamu ada didalam," ucap Valrey sambil mengetuk pintu
"Kreeekkkk" suara pintu terbuka
"Ternyata kamu Val, kenapa kamu kembali?" ucap Zarek
"Apa kami berdua boleh masuk jendral, akan aku ceritakan didalam," ucap Valrey.
"Ayo masuk," ucap jendral Zarek
"Jeglek" suara pintu tertutup
Tentara menyebar ke seluruh kota Jakarta, untuk mencari keberadaan Valrey dan Sargon malam itu sangat sibuk seluruh distrik diperiksa. Valrey dan Sargon mulai menceritakan apa yang terjadi di markas pusat kepada Zarek, Zarek kaget apa yang didengarnya. Suara handy talky milik jendral Zarek berbunyi, tentara yang berjaga di depan gerbang utama melaporkan bahwa ada pasukan dari markas pusat ingin memeriksa pengungsian distrik batu apung, Zarek memerintahkan untuk menunggu dirinya.
Jendral Zarek dengan cepat membawa Valrey dan Sargon ketempat yang lebih aman untuk bersembunyi. Zarek kembali menghubungi tentara yang berjaga digerbang utama. Zarek ingin memastikan para tentara penjaga gerbang utama memberitahukan atau tidak kepada pasukan markas pusat tentang keberadaan Valrey dan Sargon yang berada di pengungsian distrik Batu Apung.
"Gerbang utama monitor!" ucap Zarek.
"Siap masuk kapten!" ucap tentara yang berjaga digerbang utama.
"Apa kamu sedang sendirian sekarang?"” ucap Zarek.
"Siap kapten! saya sedang berada di pos keamanan!" ucap tentara yang berjaga.
"Siap! iya kapten! saya sedang berada di pos keamanan!" ucap tentara yang berjaga digerbang utama .
"Apa ada pasukan markas pusat yang sedang bersama kamu?" ucap Zarek.
"Siap! Tidak ada kapten!" ucap tentara yang berjaga digerbang utama.
"Apa para tentara yang berjaga digerbang utama sudah memberitahukan tentang keberadaan Valrey dan Sargon?" ucap Zarek.
"Siap tidak kapten!" ucap tentara yang berjaga digerbang utama
"Baiklah, aku sedang menuju kesana," ucap Zarek.
Zarek berlari dengan cepat menuju gerbang utama, pasukan markas pusat sangat banyak seperti ingin berperang dengan iblis. Pasukan markas pusat dipimpin oleh Vio. Jendral Zarek bergegas menemui Vio dan memberi izin untuk memeriksa pengungsian distrik Batu Apung.
Malam hari itu Valrey dan Sargon tidak berhasil ditemukan oleh pasukan markas pusat, pagi hari Zarek mengumpulkan para pasukan dan masyarakat untuk memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Varley dan Sargon diizinkan untuk tinggal sementara waktu di pengungsian distrik Batu Apung. Selembaran kertas mulai ditempelkan ke seluruh Indonesia, muka Valrey dan Sargon terpampang di lembaran yang tertulis buron hidup atau mati dengan harga kepala lima ratus juta rupiah.
Valrey dan Sargon saat ini menjadi buron mereka berdua tidak bisa dengan leluasa pergi kemanapun. Mereka sekarang dianggap seperti penjahat yang sebenarnya ingin menyelamatkan manusia dari bangsa iblis. Raja iblis yang mengetahui bahwa ada manusia yang menjadi buron tertawa, manusia memburu manusia, ia ingin tahu kehancuran sampai mana yang akan dibuat manusia itu sendiri.
Raja iblis memerintahkan kepada pasukan iblis tingkat empat dan lima untuk membantai para manusia dan jadikan tempat tersebut rata menjadi tanah. Sore hari di pengungsian distrik Batu Apung Valrey masih penasaran dengan kekuatan yang ia miliki, Valrey ingin melanjutkan pembicaraan yang belum selesai dengan Sargon. Varley bertanya-tanya tentang kekuatannya, dan darimana kekuatan tersebut. Sargon yang sedang sendiri di hampiri oleh Valrey mereka berdua membicarakan tentang kekuatan dan kenapa iblis ada di dalam tubuhnya.
"Jaka apa kamu tahu asal kekuatanmu dari mana?" ucap Valrey bertanya.
"Kekuatan elmen ini turun temurun dari keluargaku, kekuatan ini seperti sihir," ucap Sargon menjawab.
"Apa sihir? Aku masih tidak mengerti kenapa aku juga punya kekuatan sepertimu,” ucap Valrey.
Sargon menjelaskan asal usul kekuatan yang mereka miliki. Dahulu kala kekuatan sihir masih menjadi tradisi di Indonesia setiap provinsi memiliki kekuatan sihir yang disebut kekuatan elemen. Elmen dibagi menjadi tujuh, elemen api, air, angin, tanah, kayu, batu, dan es. Setiap orang yang memiliki kekuatan elemen membuat clan sendiri dan menamakan klannya dengan nama elemen tersebut. Semua kekuatan itu musnah semenjak iblis pertama kali datang ke bumi dan membantai semua orang yang memiliki kekuatan elemen tersebut.
Tetapi ada seseorang yang berhasil menyelamatkan orang-orang dari setiap klan dan menyembunyikannya. Kakek nenek buyut Valrey dan Sargon adalah orang-orang yang selamat dalam p*********n tersebut. Tidak banyak orang yang memiliki kekuatan elemen tersebut, hanya garis keturunan saja yang memiliki kekuatan tersebut. Sampai saat ini sejarah kekuatan ini hilang dan dilupakan. Valrey dan Sargon adalah keturunan terakhir yang memiliki kekuatan elemen, mungkin masih ada lagi orang-orang yang memiliki kekuatan sama seperti mereka. Valrey mulai mengerti asal usul kekuatannya dari mana, tapi masih ada yang belum ia mengerti, kenapa ia memiliki kekuatan iblis.
"Aku akhirnya tahu darimana asal usul kekuatanku, tapi kenapa aku juga mempunyai kekuatan iblis?" ucap Valrey bertanya.
"Kekuatan iblis ini seperti kutukan untuk kita, kekuatan ini tersegel di dalam tubuhmu." ucap Sargon menjawab.
"Siapa yang menyegel kekuatan iblis ini kedalam tubuhku?" ucap Val bertanya.
Sargon menjelaskan asal usul kekuatan iblis yang tersegel di dalam tubuh mereka. Seseorang yang menyelamatkan kakek nenek buyut Val dan Sargon dia menyegel kekuatan iblis tersebut kepada mereka. Seseorang yang menyelamatkan kakek dan nenek buyut mereka itu adalah iblis. Iblis tersebut memberikan dan menyegel kekuatannya kepada kakek nenek buyut mereka, turun temurun kekuatan iblis tersebut diberikan kepada anak pertama yang baru lahir. Valrey sudah mengerti dan tahu darimana kekuatan iblis yang ia miliki, tetapi ia belum mengerti bagaimana cara mengendalikan kekuatan iblis tersebut.
"Aku masih belum bisa mengendalikan kekuatan iblis ini, apa kamu tahu cara mengendalikan kekuatan iblis ini?" ucap Valrey bertanya.
"Mengendalikan kekuatan iblis ini sangat sulit kamu harus bisa memahami iblis tersebut," ucap Sargon menjawab.
"Apa kamu bisa membantuku mengendalikan kekuatan Iblis ini?" ucap Val bertanya.
"Iya aku akan membantumu sebisaku," ucap Sargon.
Valrey sudah mengetahui asal usul kekuatan yang ia miliki saat ini, Valrey menjadi tenang bahwa bukan dia saja yang memiliki kekuatan iblis tersebut. Masih ada tanda tanya di benak mereka berdua siapa nama dan apa tujuan iblis tersebut menyegel kekuatannya kedalam tubuh mereka. Waktu berjalan, malam hari tiba Zarek memerintahkan Valrey dan Sargon keruangannya untuk membicarakan kemana lagi mereka akan pergi, karena mereka berdua tidak akan aman jika terus menerus berada di pengungsian distrik Batu Apung.
"Pengungsian distrik Batu Apung tidak aman untuk kalian berdua, lambat laun markas pusat akan tahu keberadaan kalian disini, kalian ingin kemana lagi tidak ada tempat yang aman untuk kalian berdua?" ucap Zarek bertanya.
"Kami berdua belum tahu mau kemana, semua pengungsian sudah tidak aman, di luar pengungsian pun juga tidak aman."
“Sepertinya kami berdua ingin berkelana mencari orang-orang yang memiliki kekuatan sama seperti kami dan kami juga akan memusnahkan seluruh iblis yang ada di negeri ini." ucap Valrey menjawab.
"Apa masih ada orang-orang yang memiliki kekuatan sama seperti kalian berdua? Aku banyak menaruh harapan kepada kalian berdua, buat negeri ini damai kalian satu-satunya harapan kami," ucap Zarek bertanya.
"Aku masih belum yakin kapten, kami berdua harus membuktikannya dan mencari keberadaan mereka, siap kapten kami berdua akan berkorban nyawa untuk menyelamatkan negeri ini dari bangsa iblis." ucap Sargon menjawab.
"Baiklah jika itu yang terbaik untuk Kalian, kapan kalian ingin mulat pergi berkelana?" ucap Zarek bertanya.
"Malam hari ini juga, kami berdua akan pergi untuk berkelana ke seluruh indonesia," ucap Valery menjawab.
"Baiklah sebelum pergi isi perut kalian dan bawa perbekalan dan perlengkapan yang kalian butuhkan," ucap Zarek.
"Siap iya kapten, terimakasih kapten sudah membantu kami berdua," ucap Valrey.
Valrey dan Sargon mengisi perut dan mengemasi barang-barang yang dibutuhkan, suasana kembali sedih terpancar dari wajah para warga dan tentara, orang yang pernah menyelamatkan mereka akan pergi untuk kedua kalinya. Zarek memberikan jubah untuk mereka berdua.
"Pakai jubah ini untuk menyamarkan kalian," ucap Zarek.
"Siap terimakasih kapten!" ucap Val dan Sargon.
Tangisan dari para warga mengiringi mereka berdua, langkah kaki sangat berat untuk meninggalkan pengungsian dan semua orang yang berada di pengungsian. Petualangan dan pembunuhan para iblis dimulai, melawan atau mati perdamaian harga mati.