Di perjalanan, Yuri selalu memikirkan sesuatu. Dirinya begitu khawatir akan suatu hal yang ia sendiri tak tahu itu. Entah mengapa, Yuri memiliki firasat buruk, maka dari itu sedaritadi bekerja, Yuri tampak tidak fokus dan sering melamun. “Tuhan, tolong lindungi Yuri,” harap Yuri berdoa dalam hati. Saat tengah sibuk dalam lamunannya, tiba-tiba saja Yuri tersadar setelah mendengar suara kegaduhan para warga yang tampak mengerumuni sekitar rumahnya. Sontak saja, Yuri yang panik sekaligus khawatir, langsung berlari menuju kerumunan tersebut guna mencari tahu mengenai apa yang tengah terjadi. “Hey, kau ingin kemana?” tanya pria berbalut jas dan kacamata hitam pada Yuri. “M-maaf pak, bolehkah Yuri lewat? Ada sesuatu di sana,” ujar Yuri dengan raut wajahnya yang pucat pasi. “T