“Ih… Nii-chan harus diam, tidak boleh bergerak,” ujar Yuri yang tampak begitu serius dengan kegiatannya saat ini. “Baiklah,” pasrah Sean yang sudah menyerah. Ia sudah benar-benar pasrah saat tubuhnya semakin tenggelam oleh tumpukan pasir-pasir lembut tersebut. Sedangkan Yuri, pemuda manis itu tampak menikmati apa yang telah dilakukannya terhadap sang ‘kakak’. Baginya, Sean sangatlah tampan dengan wajah sedatar papan catur tersebut. Namun di sisi lain, Yuri sering kali terkikik menyadari bahwa sedaritadi sang ‘kakak’ tampak menggerutu sendiri karena merasa tak nyaman. “Selesai! Nii-chan terlihat lebih tampan jika seperti ini,” ujar Yuri setelah menyelesaikan kegiatannya. “Apa—“ “Sudah, Nii-chan diam dulu di sini ya… Nii-chan bisa tidur jika Nii-chan merasa mengantuk. Jika su