“Siapa nama orang tuamu?” tanya Sean lagi yang penasaran akan nama kedua orang tua Yuri. “Nama okaasan adalah Yuukira dan nama otousan adalah Hinoga. Memangnya, mengapa kak Sean bertanya?” tanya Yuri balik dengan keningnya yang berkerut heran. “….” Sean tidak memberi respon. Kini, dirinya tengah mencerna lebih dalam perkataan Yuri barusan. Sekilas, ia mengingat mengenai nama kedua pasangan tersebut. Tak hanya mengetahui nama, bahkan Sean merasa pernah bertemu dengan salah satu dari sosok tersebut. Flashback On. Anak laki-laki berwajah datar itu menatap sosok sebayanya yang tengah terjatuh dari ayunan. Dapat ia ketahui, sosok tersebut sedang meringis kesakitan akibat lututnya yang mengeluarkan darah. Siapakah anak laki-laki tersebut? Tentu saja Sean. Mungkin lebih tepatnya,