Bab 41 Cinta yang paling sempurna

1560 Kata

Aku terengah-engah, hatiku langsung membeku saat menatap Arini yang perlahan mendekatiku. Arini menunjukkan telapak tangannya yang berwarna merah darah dan kurus itu sambil memberiku sebuah senyuman yang aneh. Saat Arini hendak menerkamku sekali lagi, aku berteriak dengan keras, "Tunggu sebentar, ada yang ingin kukatakan!" Arini tertegun dan berhenti, "Apa lagi yang ingin kamu katakan?" Pada saat ini yang bisa kulakukan hanyalah mencoba. Kurasa tidak akan berhasil jika menggunakan kekerasan ... maka lebih baik akan kucoba selesaikan dengan cara pintar. Satu-satunya informasi yang pasti benar yang aku tahu sejauh ini adalah hubungan ambigu antara Arini dan Martin, alasannya bunuh dirinya pun tidak dapat dipisahkan dari hubungan mereka ini! Aku berdiri tegak dan melemparkan nunchaku ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN