Bab 40 Dalam Situasi Putus Asa

1943 Kata

“Hehehehe … apakah kamu benar-benar tidak takut?” Shinta memandangiku, membuka lebar-lebar bibirnya yang bersimbah darah. “Kamu masih terus mengulangi kalimat itu. Jika merasa takut memang ada gunanya, maka aku akan memilih untuk merasa demikian.” Aku menggenggam Nunchaku Pengusir Setan dan memandangi Shinta dengan waspada. Shinta berkata dengan perlahan, “Bagaimana kamu bisa menyadari keberadaanku?” Aku berkata dengan nada rendah, “Sejujurnya, segalanya hanya bergantung pada keberuntungan saja. Arini, mungkin kamu tidak mengetahuinya, tetapi minggu lalu, aku pernah bertemu dengan Shinta. Sosoknya yang kulihat waktu itu sangat berbeda dengan yang kulihat sekarang.” “Oh? Lalu, seperti apa sosoknya ketika kamu menemuinya waktu itu?” “Sorot matanya terlihat sama sekali tidak bersemangat,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN