Sebelum kembali ke rumah, Randy mengantar Rayana ke rumahnya untuk mengambil pakaian gantinya. Saat ini Randy tengah duduk di kursi yang ada di depan teras rumah Rayana. Ponsel yang ada di dalam saku celananya bergetar, Randy lalu mengambilnya, menatap layar ponselnya yang menyala dan tertera nomor asing. Tapi ia tau nomor siapa itu, karena hanya dalam sekali lihat, ia bisa menghafal nomor itu. “Mau apa lagi dia? Apa dia belum menyerah juga? Padahal tadi dengan kepala mata dia sendiri, dia melihat gue mencium bibir sahabatnya dengan sangat rakus.” “Gue mau dengar, apa yang ingin dia katakan sama gue.” Randy lalu menjawab panggilan itu. “Lo belum menyerah juga? Apa lo berniat untuk merayu gue dan merebut gue dari sahabat lo sendiri?” tanyanya saat panggilan itu sudah mulai tersambung.