“Naik!” seru Randy setelah membuka pintu mobilnya.
“Gak! Kamu mau bawa aku kemana, Ran! Mama kamu lagi sakit tau gak! Seharusnya kamu ….”
“Gue bilang naik!” suara Randy terdengar semakin keras, membuat Rayana sedikit terjingkat.
Rayana menelan ludah dengan susah payah, sepertinya kali ini Randy benar-benar marah dan tak akan mungkin mau memaafkan kesalahannya.
“Ran, ok. Aku salah. Aku minta maaf. Tapi kan aku gak sengaja, aku gak tau kalau kamu gak suka kalau nomor ….”
“Naik gue bilang!” teriak Randy untuk ketiga kalinya dan langsung membuat Rayana bergidik ngeri dan mau tak mau masuk ke dalam mobil.
Rayana masih sayang sama nyawanya. Ia tak ingin tiba-tiba terkena serangan jantung mendadak karena ulah Randy. Saat ini saja detak jantungnya sudah berpacu dengan sangat cepat, membuat d
