Roy dan Miranda duduk di bangku tunggu di depan bagian pengambilan obat. Tentu saja dengan raut wajah bahagia, Miranda tak henti mengelus perutnya dan juga sebelah tangannya lagi menggandeng lengan Roy dengan sangat erat. Seakan ia tak akan pernah melepaskan Roy lagi setelahnya. Tiba-tiba, netra mata Roy menangkap seorang wanita yang didorong masuk ke ruang USG menggunakan kursi roda. Dia adalah Lisa, dan dokter Lukman yang mendorong kursi rodanya ditemani dengan dua orang perawat. Kening Roy mengkernyit dan ia langsung merasa penasaran, ada apa dengan Lisa sampai-sampai ia harus masuk ke ruangan USG juga? Apa Lisa juga ternyata hamil? Apakah Lisa hamil anaknya, atau mungkin saja justru anak dari dokter Lukman? Beragam pertanyaan mengisi ruang pikiran Roy saat ini. Hal itu membuat duduk