"Kita kemana?" tanya Adam kala Naura kembali bungkam atas pernyataan Adam barusan. "Ra?" panggil Adam lagi. Naura menoleh, ia menatap Adam dan mencoba mencari tahu kebenaran ucapannya sebelumnya tentang selamanya bersama? Benarkah ia menginginkan selamanya bersama? Pertanyaan-pertanyan itulah yang terus berputar-putar di otak Naura. Ia benar-benar bingung dengan sikap Adam. Ia akui bahwa Adam lelaki baik, tapi baik saja tidak cukup, Naura perlu bukti lebih kalau hubungan mereka dibangun bukan hanya atas mahar pernikahan yang besar dan dalam jumlah yang fantastis. "Kita makan?" tanya Adam lagi. Ia bingung dengan sikap Naura yang bungkam itu. "Apakah.... " Naura menggantung kalimatnya seketika kala ponsel Adam berdering dan ia bergegas mengangkatnya. "Ya... Halo?" kata Adam. "Tungg