Maya kehilangan jejak kakaknya dan juga Allen, rasanya sesak melihat mereka berdua sudah berlibur tanpa memberitahunya. Apalagi kini Maya dipaksa kembali ke rumah karena sudah berhenti magang, dimana Mamanya selalu menyuruhnya untuk membereskan kekacauan di rumah menggantikan posisi pembantu.
“Maya, kamu sebentar lagi lulus, tapi mama belum bisa merasakan apapun dari kamu, gak ada benevitnya punya kamu. Kamu ngerti gak sih? Makannya jangan sering keluar, diem di rumah dan bersih bersih.”
Dunianya terasa kembali lagi seperti dulu. Maya merasakan kebahagiaan bersama Allen hanya sesaat. Dia pikir dirinya telah berhasil membuat Allen kecanduan, telah membuat Allen bertekuk lutut di hadapannya. Namun kenyatannya, apa yang dia lakukan selama ini hanya sia sia saja. allen tidak pernah mencintai
