“Hari dimana kau melamar perempuan itu, aku sebenarnya sudah datang dan melihat semuanya.” Olin mengepalkan kedua tangannya. “Apa kau sudah ingat?” Tanya Olin pada Dimitri yang duduk di sebelahnya. Pria itu masih belum bersuara setelah Olin menceritakan alasan apa yang membuatnya tidak memberitahukan soal kehamilannya selama ini. "Olin....selama ini kau salah paham." Dimitri bergeser mendekati Olin. "Waktu itu aku sedang bermain truth or dare bersama teman-temanku. Dan aku mendapat tantangan untuk pura-pura melamar gadis yang lewat. Aku tidak pernah melamar siapapun, Lin. Bahkan aku juga tidak mengenal siapa gadis itu." Kali ini Olin yang terdiam sejenak. Wanita itu menghela nafas sambil menatap ke depan, tepat ke arah Al yang masih belum juga sadar. "Pasti bagimu semua bisa dijadikan ma