“Xie Yun, aahh ….” An Lu mendesah manja dengan tangan yang memegangi kaki. Matanya merem menikmati rasa dingin dari lidah Xie Yun yang bermain di bagian intinya sana. Tak tahan dengan rasa geli yang semakin menggelitiki perut, An Lu mencengkeram bantal yang ia pakai dengan bibir yang tak bisa berhenti berteriak. Lalu melemas saat cairan keluar dari inti tubuhnya. Dia membuka mata, melirik Xie Yun yang tetap di bawahnya membersihkan miliknya yang telah keluar. Detik kemudian Xie Yun beranjak, melepaskan kaos dan celana yang masih menempel di tubuh putih keringnya. Menaiki ranjang dan langsung mengecup bibir An Lu yang tersenyum menatap tubuh polosnya. Tangannya meremas lembut tonjolan di d**a An Lu yang selalu menggairahkan untuknya. “An Lu … aku menyukai semua yang ada pada dirimu,” uc