Hanya ciuman yang sebentar, karna Xie Yun langsung menarik diri. Lalu tersenyum melihat wajah An Lu yang merona.
“Sepertinya kau menginginkan yang lebih, nona Zhao,” goda Xie Yun.
An Lu memalingkan muka, memilih beranjak dan melangkah keluar dari ruang musik. Dia melangkah keluar ke balkon. Kedua tangan bertumpu pada pagar pembatas, menatap pemandangan hutan yang terlihat petang karna pepohonan yang menjulang tinggi dan begitu banyak. Dia mendesah … di sini tak ada yang bisa dia nikmati. Rumah di tengah hutan belantara dan sangat lah jauh dari perumahan.
“Mau ke air terjun yang waktu itu?” tawar Xie Yun.
An Lu hanya menajamkan pendengaran dengan sedikit melirik ke belakang. Diam sebenatr, menatap ke arah depan sana dengan pikiran yang tertuju pada kejadian beberapa menit yang lalu.
“N
