part.11

453 Kata
Entah sudah berapa kali lenguhan dan desahan panas terdengar saling bersahutan di kamar apartemen itu. hingga mereka berdua pun berakhir lemas tak berdaya dan tertidur pulas diatas ranjang. masih dengan tubuh polos keduanya mendengkur keras.mereka tak peduli dengan apapun lagi. hingga beberapa lama kemudian suara ponsel reza yang berdering berulang kali terpaksa membangunkan mereka. reza tampak mengernyit.... meraih benda pipih itu,dan melihatnya dengan mata yang menyipit hana ada 6 panggilan tak terjawab dan 20 pesan masuk [hana] kak...kaka dimana... [hana ] kak...apa kaka sudah sampai rumah.. [hana ] kalau sudah sampai tolong kabari aku ya.. [hana] kak...kata mamaa kaka belum sampai rumah [hana] kaka dimana... dan ... bla.... bla.... bla... kurang lebih semua pesan isinya sama... kenapa hana mendadak bawel banget pikir reza. nggak biasanya juga dia mengecek keberadaanku.... aah...biarkan sajalah...nanti saja aku pikirkan jawabanya.sekarang aku capek. aku mau puas puasin tidur sama via, mumpung sekarang bisa bertemu denganya. via hanya bangun sebentar kemudian memejamkan mata lagi dia juga tak peduli dengan status reza yang telah 'bertunangan' baginya reza hanyalah partner yang bisa memuaskannya,memuaskan lahir dan batinnya, dan yang penting reza ada ditempatnya sekarang, rasa lelahnya setelah pergulatan hebat dengan reza tadi mengalahkan rasa penasaranya. biarkan saja pikirnya toh itu masalah reza kan, biar dia selesaikan sendiri masalahnya dengan tunangan nya itu. sudah lama sekali mereka tak memadu kasih. malam ini mereka sepakat menghabiskan waktu berdua. semenjak tragedi dicafe saat hana memergoki keduanya yang tengah berciuman dan beradegan intim didalam kantor, baik reza maupun via memilih tak saling bertemu dulu. mereka menunggu keadaan kondusif. dari awal via tau reza mempunyai tunangan. baginya tak masalah menjadi simpanan yang penting uang tetap mengalir dan segala kebutuhanya terpenuhi. via juga tak sepenuhnya mencintai reza. dia mau memberikan segalanya hanya demi uang. malam masih panjang mereka tadi sempat mengisi tenaga dengan makan malam yang reza pesan dari jasa pesan atar. keduanya kembali bergumul mencurahkan rasa rindu dan hasrat yang sudah ditahan beberapa hari belakangan ini. dan keduanya pun kembali terlelap. .... sebaliknya hana tampak beberapa kali menengok ponselnya tak ada balasan dari kak reza. 'ah kak reza keterlaluan, apa dia gak tau aku menghawatirkanya' batin hana hana meringkuk dibalik selimut seraya menggenggam ponselnya, dia berharap reza menghubunginya saat ini dan mengabari keadaanya sekarang. semoga kak reza baik baik saja dijalan. lindungilah kak reza ya robb dimanapun ia berada jagalah dia jagalah hatinya aku menyayanginya.... hana menahan kantuknya sedari tadi. pikiranya berkelana. tiap ia membayangkan sesuatu yang buruk terjadi pada reza matanya terpejam kemudian mengulang doa nya agar reza senantiasa baik baik saja. andai kamu tau hana tunanganmu itu...lagi asyik bersama selingkuhanya... hingga pertengahan malam akhirnya mata hana terpejam juga , ia sudah teramat lelah. hana berharap ketika pagi ia terbangun sudah ada kabar dari reza tunanganya itu...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN