Yura berjalan kesal ke ruangan Sekretaris bosnya. Tiba-tiba, Pak Yogi memintanya menghadap. Perasaan, ia tak pernah membuat masalah sama atasan. Kenapa sekarang disuruh menghadap. Tok tok tok! Yura mengetuk pintu dengan pelan. Tak hayal, perasaan gugup mendoninasi. Sebelumnya, ia tak pernah segugup ini karena tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Yogi. Namun sekarang, mereka akan menikah. Walau belum ada rasa cinta di hati Yura, ia tetap saja gugup. Efek dari hubungan sedasyat ini. "Masuk!" perintah Yogi dari balik pintu. Yura membuka pintunya pelan. Yogi tengah berdiri sambil membawa meteran. "Bapak memanggil saya?" tanya Yura memastikan. "Iya. Berdiri di sini Yura. Aku akan mengukur tubuhmu." ucap Yogi yang membuat Yura membeo. "Maksudnya, Pak?" Yura meminta penjelasan. "K