23

1071 Kata

Aku terbangun tepat jam satu siang. Sudah menjadi rutinitas harian, begitu masuk waktu shalat maka aku segera melaksanakannya. Ningsih sampai saat ini masih belum juga datang ke sini. Sambil menunggu aku membaca n****+ meneruskan bacaan yang cukup lama aku tinggalkan. Gado-gado tadi ternyata masih mengganjal di perut, sehingga aku cukup makan snack untuk menemani penjelajahan di dunia n****+. Selembar, dua lembar, aku larut dalam dunia n****+ yang sedang k****a. Hingga terdengar suara adzan ashar, aku baru sadar telah membaca kurang lebih selama dua jam. Ningsih masih belum datang. Mungkin karena kebiasaannya yang selalu rutin datang ke sini, membuat hariku terasa kurang ketika dia tak kunjung datang. Aku pun segera mengetikkan pesan memastikan mungkin dia sibuk atau yang lainnya. [Masi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN