26

1018 Kata

Iqbal pergi keluar saat aku sibuk habiskan makan. Sedangkan Bunda juga Tante Emil sibuk membicarakan janin yang sedang dikandung Bunda saat ini. Karena aku gak bakal mengerti apa yang dibicarakan 2 ibu itu maka aku keluar setelah menghabiskan makanan menyusul Iqbal. Iqbal tengah duduk memainkan ponselnya di kursi panjang yang tersedia di depan ruangan. Aku pun turut duduk di sampingnya. Lantas, ia simpan kembali ponsel ke dalam sakunya. "Kenapa disimpen lagi HP-nya? Sok aja kali, gak perlu disembunyikan gitu!" Aku menyenggol bahunya dengan bahuku lagi. "Kenapa kamu gak bilang?" Iqbal memasang wajah serius. Ia berbalik menghadap ke arahku. "Bilang apa?" tanyaku, walau kutahu ke mana arah pembicaraannya. "Bunda sakit kenapa gak bilang? Terus kenapa pulang sendiri, kenapa gak ajak aku?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN