Aku tiba di rumah sekitar jam sepuluh, Bunda tengah duduk bersantai di teras rumah dengan buku majalah di tangannya. Ia bergegas menyimpan bukunya begitu melihat kedatanganku. Dengan wajah tenangnya ia menghampiriku. "Apa kabar, Sayang?" tanyanya saat aku menciumi punggung tangan dan memeluknya. Mata ini memanas begitu Bunda mendekapku. "Baik, Bun," jawabku dengan bersusah payah menahan agar suara ini tak parau karena menahan tangis. "Bunda sendiri apa kabar?" tanyaku kemudian setelah suara ini bisa dikendalikan. "Alhamdulillah, baik. Yuk masuk, bunda tadi masak buat kalian berdua." Kami bertiga pun segera masuk. Aku pergi ke kamar terlebih dulu sebelum ke dapur. Melihat foto bersama Rima yang kusimpan di atas meja belajar membuatku muak. Aku segera menyingkirkannya dan bergegas kemba