Bab 46

1571 Kata
Mesya selesai merias dirinya ketika jam di dinding sudah menunjukkan pukul 4 sore. Baiklah, mungkin Mesya akan sedikit terlambat. Tapi itu sama sekali tidak masalah. Dengan mengajak Adrel, semua masalah akan selesai. Tidak akan ada yang berani marah kalau ada Adrel. Pria itu memang akan selalu menjadi pusa pandangan setiap wanita yang ada di sana. Tidak peduli tua atau muda, mereka akan selalu melihat Adrel yang katanya sangat tampan itu. Ya, kali ini Mesya memang selamat. Mesya tersenyum menatap Adrel yang bersiap menggunakan kemejanya dengan wajah yang masam. Pria itu memang tidak pernah ingin ikut. Tapi, mau bagaimana lagi? Mesya akan memaksa bahkan wanita itu tidak akan segan untuk merengek dan menangis. Kalau sudah seperti itu, apa yang bisa Adrel lakukan? Sebenarnya sangat mudah jika Mesya ingin membujuk suaminya itu. Iya, sangat mudah. Adrel pasti akan menuruti semua yang Mesya inginkan kalau Mesya mau menangis. Pria itu memangnya bisa melakukan apa? Kemarin saja, tanpa perlu menangis, Adrel akhirnya memutuskan untuk kembali pulang ke kota hanya karena Mesya mengatakan kalau dia ingin. Iya, suaminya itu memang sangat menawan. Selain itu, Adrel juga sangat mencintai Mesya. Ya, Mesya memang memiliki semua keberuntungan itu. Mesya tertawa pelan. Adrel tidak akan pernah berubah. Pria itu memang sudah berusia 30 tahun. Tidak mudah lagi. Sayangnya semua orang akan tetap tertipu kalau mereka melihat tampilan Adrel sekarang. Adrel tampak sangat menawan dengan kemeja hitam yang tampak sangat pas dengan tubuhnya. Sepertinya memang benar apa yang dikatakan oleh wanita-wanita yang ada di kelompok arisan, suaminya ini memang sangat menawan. Adrel memiliki segala hal yang bisa membuat seluruh tatapan jadi terpusat padanya. Entahlah, dulu Mesya pikir itu semua hanya berlaku untuknya saja. Tapi ternyata, banyak orang yang mengakui ketampanan suaminya itu. Mesya harus banyak-banyak bersyukur karena dia memiliki suami seperti Adrel. “Kenapa kayak nggak suka gitu, sih??” Mesya melangkahkan kakinya untuk mendekati Adrel yang sedang berdiri di depan kaca besar di depannya. Adrel sangat tampan. Astaga, sepertinya Mesya menyesal karena tidak menikah dengan orang ini sejak dia masih remaja saja. Ah, Adrel ini, kalau dia mau mendaftar menjadi seorang model, dia pasti akan laku. Adrel memiliki tubuh yang indah. Semuanya sesuai dengan ukuran yang sewajarnya. Adrel memiliki kulit mulus yang bersih dan bersinar. Ya, itu karena Adrel selalu saja menggunakan sabun kecantikan milik Mesya. Ah, sejak mengenal kumpulan wanita cantik, Mesya juga jadi berusaha untuk mempercantik dirinya. Akan sangat tidak pantas kalau Mesya tetap tampil seperti dulu. Sekarang Mesya memiliki perkumpulan. Sama seperti yang pernah Mama katakan pada Mesya, Mesya juga akan mengikutinya. Kata Mama, dalam setiap pertemanan pasti akan ada baik dan buruknya. Tidak ada pertemanan yang benar-benar baik. Begitu pula sebaliknya, tidak ada pertemanan yang benar-benar buruk. Mungkin di luar sana banyak yang berpikir kalau kumpulan sosialita adalah perkumpulan negatif yang hanya suka menghambur-hamburkan uang saja. Hei, terserah kalau memang masih ada yang berpikiran seperti itu. Sama seperti yang dikatakan oleh Mama, Mesya juga hanya akan mengambil sesuatu yang baik saja dari perkumpulan itu. Dalam setiap pertemanan juga akan ada yang buruk. Nah, kalau yang buruk, Mesya tidak akan melakukannya. Lagi pula Adrel memang selalu mendukung Mesya untuk bergaul dengan wanita-wanita kaya itu. Kata Adrel, di sini Mesya tidak memiliki satupun teman. Karena teman-teman Mama adalah orang yang bisa Adrel percaya, akhirnya Adrel meminta agar Mesya selalu diajak ke acara arisan Mama dan teman-temannya. Ya, di perkumpulan itu memang masih banyak anggota muda yang seumuran dengan Mesya. Kata Adrel, dari pada berteman dengan orang asing yang baru di kenal, lebih baik Mesya bergaul saja dengan teman-teman Mama. Adrel lebih mengerti dengan latar belakang mereka sehingga kemungkinan mereka melakukan hal-hal yang tidak diinginkan akan lebih kecil. Ya, kata Adrel, di kota besar seperti ini sering terjadi penipuan dengan modus pertemanan. Huh, padahal penipuan seperti itu tidak hanya terjadi di kota saja. Iya, di desa juga ada banyak penipuan seperti itu. “Suka kok..” Sekalipun Adrel mengatakan sambil tersenyum, Mesya jelas sangat tahu kalau suaminya itu terlihat sangat menderita. Baiklah, untuk beberapa jam ke depan Mesya memang akan melihat suaminya tersiksa. Akan ada banyak wanita yang menatap kagum padanya secara terang-terangan. Ya, Mesya memang tahu jika di saat sekarang banyak wanita tidak tahu malu yang masih suka menggoda suami orang padahal istrinya adalah temannya sendiri. Iya, Mesya tahu semua itu. Tapi, dibanding terus merasa takut dengan hal-hal yang tidak penting, Mesya jelas lebih memilih untuk percaya pada suaminya. Jika Adrel memang tidak ingin berselingkuh darinya, maka tidak akan ada hal yang terjadi. Lagi pula, wanita yang menggoda Adrel adalah wanita yang hanya mengagumi kesempurnaan fisik suaminya. Mesya semua juga sudah memiliki suami. Mesya sangat tahu kalau itu hanya sebuah kekaguman biasa. Ya, sama seperti Mesya yang akan menjerit kegirangan kalau dia melihat wajah Zayn Malik di layar kaca miliknya. Iya, hanya seperti itu. Mesya sama sekali tidak perlu khawatir. Asalkan suaminya tidak ingin menanggapi, semuanya akan tetap baik-baik saja. “Kayaknya nggak iklas banget ikut aku ke arisan” Mesya kembali menggoda suaminya dengan cara memeluknya dari belakang. Kalau dilihat di kaca, Mesya sama sekali tidak akan terlihat karena tertutup dengan tubuh Adrel yang tinggi dan besar. Mesya tersenyum samar. Benar apa yang dikatakan oleh orang-orang. Suaminya ini memang memiliki tubuh yang sangat sempurna. Huh, bagaimana mungkin seorang Mesya yang sangat biasa saja mendapatkan seorang pria sempurna seperti Adrel? Kadang dunia memang sedikit tidak adil. Tapi, Mesya menyukai ketidakadilan saat ini. Ya, memiliki Adrel menjadi suaminya, selalu Menatap Adrel sebelum tidur dan ketika bangun tidur, itu adalah berkat yang tidak bisa dimiliki oleh semua orang. Mesya harus terus bersyukur kepada Tuhan. Adrel adalah pria yang baik. Dia sangat pengertian. Dia selalu mencoba untuk membuat Mesya merasa aman dan nyaman. Pria itu adalah anak orang kaya. Rumah orang tuanya tiga kali lebih besar drai rumah mereka sekarang. Tapi, demi Mesya merasa nyaman, pria itu rela meninggalkan semuanya. Dia lebih memilih tinggal di rumah kecil yang hanya memiliki dua lantai dan dua kamar. Mesya tidak suka sesuatu yang berlebihan sehingga dia lebih memilih untuk hidup sederhana dengan Adrel. Tampaknya pria itu memang tidak protes sekalipun awalnya dia memang merasa kebingungan. Mesya tidak suka tinggal di rumah yang terlalu besar. Sejak dulu Mesya memang terbiasa membersihkan rumahnya sendiri tanpa bantuan pembantu. Tidak, di desa masih jarang orang yang memiliki pembantu. Sejak kecil, Ibu selalu mengajari Mesya untuk membersihkan rumah sendiri. Sebagai seorang wanita, kata Ibu, sekalipun nanti dia mendapatkan suami kaya yang berasal dari kota, setidaknya Mesya tetap harus bisa membersihkan rumahnya sendiri. Ya, ternyata apa yang dikatakan oleh Ibu memang benar. Mesya mendapat seorang pria kaya yang berasal dari kota. Ah, doa seorang Ibu memang selalu manjur. Seharusnya sejak dulu Mesya meminta Ibu selalu mengatakan kalau Mesya akan tubuh cantik seperti Gigi Hadid. Mesya sudah terlambat, dia tidak bisa menjadi Gigi Hadid sekarang. Tapi mendapatkan suami seperti Adrel, Mesya sudah sangat bersyukur. Tidak pernah terpikirkan kalau Mesya bisa hidup keluar dari desa dan menikmati ini semua. Kehidupan di kota sangat berbeda. Semua hal terasa dekat dan mudah kalau kita tinggal di kota. Tidak seperti di desa.. Ya, Mesya memang tidak ingin menjelekkan apa yang ada di desa. Tidak, semua tempat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mau tahu apa yang menjadi kekurangan hidup di kota? Ya, yang pertama adalah pergaulannya. Kota ini seakan tidak pernah tidur sehingga semua orang bebas pulang jam berapapun. Lalu, orang di sini juga tidak seramah orang di desa. Sudah 5 tahun Mesya tinggal di rumah ini, hanya ada beberapa tetangga yang Mesya kenal. Dulu Mesya sering mengantar makanan ke beberapa rumah yang ada di dekatnya. Hanya ada sebagian yang menerima makanan itu dengan baik. Beberapa dari mereka hanya menerimanya tanpa ingin repot-repot melakukan hal yang sama dengan yang Mesya lakukan. Mesya memang tidak ingin mereka juga mengantar makanan ke rumah Mesya sebagai tanda terima kasih. Tidak, Mesya hanya ingin mereka mau bersikap ramah pada Mesya. Ternyata, hanya ada sedikit tetangganya yang menerima keramahannya itu dan membalas dengan cara yang sama. Lalu yang terakhir, suhu udara di kota jauh lebih panas dari di desa, di sini juga banyak sekali polusi udara sehingga Mesya sering kali akan batuk-batuk kalau seharian dia berada di luar rumah. “Iklas, Sya, lagian kenapa juga aku nggak iklas?” Tanya Adrel sambil membalikkan tubuhnya. Mesya tersenyum geli ketika melihat senyuman suaminya yang tampak terpaksa. Hei, memang tidak menyenangkan kalau harus datang ke tempat yang tidak kita sukai. Sejak awal pertama Adrel ikut Mamanya ke acara arisan, pria itu sudah sering mendapat gangguan yang tidak menyenangkan sehingga di kepala Adrel selalu terpatri jika datang ke acara arisan wanita adalah hal yang sangat tidak menyenangkan. Tidak, tidak seperti itu sebenarnya. Sebisa mungkin Mesya akan melindungi suaminya drai wanita-wanita yang ingin menggodanya. Iya, Mesya akan melakukan itu semua. Yang penting sekarang Adrel harus mau ikut dengannya. Entah kenapa sekarang arisan itu harus mengaja serta suaminya. Ah, bagaimana kalau ada suami salah seorang dari anggota yang tidak bisa ikut? Bukankah tidak semua orang bisa mengosongkan jadwal seperti ini? Ah, mungkin ini memang sudah diumumkan sejak bulan lalu. Mungkin Mesya saja yang tidak mendengar karena dia asyik makan dan berkeliling ke sekitar restoran. Setiap kali mengadakan arisan, mereka memang selalu menyewa sebuah restoran indah yang sangat mewah. Kalau bosan mengikuti pembicaraan ibu-ibu yann rata-rata membicara mengenai merk pakaian dan juga tas mereka, biasanya Mesya akan jalan-jalan keliling ke restoran. Iya, tampaknya memang seperti itu. Sekarang untungnya Adrel sedang tidak bekerja. Mesya tidak tahu lagi bagaimana kalau suaminya itu sedang bekerja, Mesya pasti tidak akan tega memaksa Adrel untuk ikut. Alhasil Mesya sendiri yang akan berangkat ke arisan itu. Ah, sebenarnya kalau Adrel ikut semuanya akan jadi sangat menyenangkan. Ketika wanita-wanita itu mulai membicarakan hal yang tidak Mesya suka, Mesya tinggal mengobrol dengan Adrel. Itu akan sangat menyenangkan. Sayangnya ada saat dimana suami memang sama sekali tidak boleh ikut.   
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN