Bab 43

1334 Kata
Mesya menatap Adrel yang sedang bersiap. Pria itu sedang melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan bahwa tidak ada hal yang tertinggal. Jarak desa ini dengan kota tempat mereka tinggal sangat jauh, akan sangat sulit kalau sampai ada sesuatu yang tertinggal. Msya tersenyum geli ketika Adrel kembali temenung di depan meja tempat foto masa kecilnya berada. Entahlah, suaminya itu sepertinya memang sangat suka dengan fotonya itu. padahal, Mesya saja sangat tidak menyukainya. Dia terlihat sangat jelek di foto itu. Tidak seperti Dira yang sudah pandai melakukan pose sehingga wanita itu tampak sangat cantik, Mesya saat itu masih terlalu kecil. Dia berusaha mengikuti gaya Kakaknya, tapi ternyata dia gagal. Mesya tetap saja terlihat sangat memalukan. “Kamu emang udah cantik dari kecil, ya?” Adrel kembali mengambil foto itu. Sebenarnya dulu Mesya sangat tidak menyukai foto menggelikan itu, sayangnya Adrel selalu saja memujinya dengan mengatakan kalau Mesya terlihat sangat cantik. Akhirnya, sekalipun tidak suka.. Mesya tetap saja membiarkan suaminya memandangi foto itu. Sungguh, Mesya sangat beruntung karena memiliki suami seperti Adrel. Adrel tidak hanya memuji dirinya yang sekarang, pria itu selalu saja mengatakan jika Mesya sudah cantik sejak dulu. Ah, Mesya memang sangat beruntung. Padahal kalau dilihat, Adrel juga adalah pria yang sangat tampan. Dia tinggi, matanya sangat indah dan hidungnya juga mancung. Adrel memiliki segala hal yang bisa dikagumi oleh kaum hawa. Adrel juga kaya, yaa.. bukan hal itu yang dulu membuat Mesya terkesan saat Adrel mendekatinya. Tapi, Mesya tahu kalau banyak wanita di luar sana yang pasti akan tergoda dengan semua hal yang dimiliki oleh Adrel. Mesya menghela naps sejenak. Hal baik apa yang dulu pernah dia lakukan sehingga bisa mendapatkan orang seperti Adrel? “Iya, aku emang cantik dari dulu. Inget banget aku, dulu banyak anak cowok yang deketin aku..” Kata Mesya sambil menyibakkan rambutnya dengan gaya yang sombong. Sudahlah, ini memang saat yang sangat tepat untuk menggoda suaminya. Biasanya, kalau sudah seperti ini Adrel akan marah pada Mesya. Iya, bukan marah yang seperti orang bertengkar, Adrel hanya akan mengomel dengan wajah mencurut yang sangat menggemaskan. Pria itu memang tidak akan pernah bisa benar-benar marah pada Mesya. “Ahhh.. harusnya aku udah di desa dari aku kecil” Nah, benar ‘kan apa yang Mesya katakan? Suaminya itu memang akan bersikap seperti ini. Sekarang, yang bisa Mesya lakukan adalah memeluk Adrel yang sangat menggemaskan. Suaminya itu.. ah, Mesya sangat mencintainya. “Adrel..” Mesya mengubah suaranya menjadi serius ketika dia mengingat sesuatu perkara yang belakangan ini harus mereka hadapi. “Kenapa?” Adrel tampaknya juga tahu kalau Mesya sedang ingin berbicara serius dengan pria itu. Mesya menghela napas sebentar. Sebenarnya hanya ada Adrel yang bisa diajak berbicara mengenai masalah ini. Mengetahui jika Adrel mulai mengerti keadaan Mesya, sekarang Mesya ingin kembali berbicara dengan suaminya itu. Iya, masalahnya memang amsih sama. Dira.. “Mbak Dira.. dia bener-bener udah baikan, ya?” Tanya Mesya pada suaminya itu. Adrel tampak menatap Mesya dengan bingung. Hanya ini satu hal yang ingin Mesya pastikan. Agar nanti, suatu saat tidak akan lagi terjadi hal mengerikan seperti ini. Mesya tidak akan suka kalau harus menjalani ini semua sekali lagi. Tidak, ini harus menjadi kali yang terakhir. Mesya masih sangat ingat dengan apa yang terjadi saat dia masih kecil dulu, Dira yang akan melakukan hal-hal mengerikan. Wanita itu sering diam saja di dalam kamar. Tidak, Mesya tidak mau mengulangi itu semua sekali lagi. Dulu Dira baru berhenti melakukan hal-hal mengerikan itu ketika dia menikah dengan Damar. Sekarang tidak ada lagi Damar. “Sya, kita lihat kalau dia udah baik-baik aja. Dulu, dia juga pernah kerasukan.. setelah itu, setelah itu dia baik-baik aja..” Mesya merasa jika jantungnya berdetak dengan kencang. Tidak, beberapa hal yang terjadi di rumah ini memang akan selalu Mesya simpan rapat-rapat agar tidak akan yang tahu apa yang sebenarnya terjadi. Baik Mesya maupun orang tuanya, mereka sepakat untuk tidak mengatakan apapun pada orang lain. Bahkan, sampai sekarang masih ada beberapa rahasia yang Msya simpan rapat-rapat dari semua orang. Mesya memutuskan untuk tidak mengatakan semua itu pada Ibu ataupun Bapaknya. Iya, hanya dia yang tahu. Lalu sekarang, sekarang sepertinya semua itu akan kembali lagi.. “Ada hal-hal yang dulu nggak pernah aku bilang ke kamu..” Adrel mengerjapkan matanya. Menatap Mesya dengan pandangan tidak percaya setelah apa yang dia dengar dari bibir Mesya. Sungguh, ada banyak hal di masa lalu yang tidak pernah bisa Mesya katakan pada siapapun. Hanya dia yang mengetahui seberapa menakutkannya semua itu terjadi. Oleh sebab itu Mesya selalu merasa khawatir dengan apa yang Dira lakukan. Mesya tidak tidak ingin itu semua kembali terjadi. Sangat tidak menyenangkan.. sungguh.. “Sya.. kemarin semuanya sudah selesai. Mbak Dira sudah baik-baik saja. Aku juga udah bilang sama kamu, ada seseorang yang aku kenal.. dia mungkin bisa bantu Mbak Dira kalau memang dibutuhkan. Kita harusnya emang pulang aja dari kemarin” Mesya menghela napasnya. Semoga.. semoga saja kejadian mengerikan itu hanya terjadi sekali saja. Mesya tidak akan sanggup kalau harus kembali mengulangi apa yang terjadi di masa lalu. Tidak, Mesya memang ingin membantu Kakaknya untuk kembali baik-baik saja, tapi.. apa yang bisa dia lakukan? Mesya kembali mengingat beberapa kejadian di masa lalu. Tidak, tidak akan ada hal buruk yang terjadi. Mesya mempercayai apa yang dikatakan oleh Adrel. Jika pria itu sudah mengatakan kalau semuanya akan baik-baik saja, bukankah itu yang akan terjadi? Tidak, Mesya juga tidak perlu merasa khawatir. Adrel akan menemukan banyak cara untuk memperbaiki keadaan yang ada. Lagi pula, sama seperti yang dikatakan oleh Adrel, sekarang Dira memang tampak baik-baik saja. Wanita itu bisa berbicara dengan baik.. tidak seperti beberapa hari lalu dimana Dira selalu saja tampak diam dan merenung sendirian. Dulu, ketika Dira sadar dari hal mengerikan yang terjadi bertahun-tahun yang lalu, wanita itu tidak langsung berbicara dengan baik. Sepertinya memang Dira sudah baik-baik saja. Baiklah, Mesya harus mulai melepaskan rasa khawatirnya ini. Sangat tidak berguna terus berpikir buruk.. Adrel juga sudah mengatakan kalau pria itu mengenal seseorang. Sepertinya Mesya bisa mulai tenang sekarang.. *** Mesya menatap rumah yang dia tinggali selama beberapa hari ini. sebenarnya Mesya juga akan selalu merasa sedih setiap kali meninggalkan rumah ini. Sungguh, Mesya sangat senang kalau bisa berada di rumah ini lebih lama lagi. Tapi, sepertinya Mesya memang harus segera pulang. Sudah cukup dia berada di sini selama beberapa hari. nanti, kalau memang ada waktu lagi, Mesya akan kembali ke rumah ini. Setelah berpamitan kepada beberapa keluarga, Mesya, Adrel dan juga Dira akhirnya harus segera meninggalkan rumah ini. Baiklah, tidak masalah kalau mereka memang harus pulang sekarang. Mesya bisa kembali lagi.. Mesya menatap Adrel yang duduk di sampingnya. Sekarang mereka akan kembali ke kota lagi. tidak akan ada suara ayam jantan yang berkokok ketika pagi. Juga tidak akan ada udara dingin yang benar-benar menusuk hingga ke tulang. Sekali lagi Mesya melambaikan tangannya untuk sebelum mobil yang dikendarai oleh Adrel melaju pelan-pelan untuk meninggalkan halaman rumah ini. Tidak, Mesya memang sangat bersedih. Tapi, keputusan untuk kembali ke kota adalah keputusan yang sangat tepat. Mesya tidak bisa terus berada di tempat itu sekarang. Ada satu masalah yang mungkin saja masih belum bisa diterima oleh keluarga yang ada di desa. Dira sekarang memang sudah meminta maaf pada mereka, tapi.. mungkin mereka juga masih membutuhkan waktu untuk menerima semuanya. Mesya harus menerima keputusan mereka. Termasuk juga beberapa kalimat mereka yang sedikit menyakitkan.. Tidak, Dira tidak boleh sampai mendengar kalimat menyakitkan itu. Kakaknya sekarang sedang menanggung banyak sekali beban. Mesya tidak akan membiarkan Dira memikirkan satu lagi masalah. Cukup Mesya dan Adrel yang kemarin harus mendengar apa yang dikatakan oleh beberapa keluarga mereka. Nanti, ketika keadaan sudah mulai membaik, Mesya akan mengajak Dira untuk kembali ke desa. Mesya yakin ketika dia kembali lagi, keluarga yang ada di desa pasti sudah mulai bisa menerima keberadaan Dira. Sebenarnya apa yang salah dengan Kakaknya? Wanita itu memang pernah membuat masalah dulu. Satu perkara yang membuat Mesya merasa sakit hati. Bahkan, dampak dari masalah itu masih bisa Mesya rasakan hingga kini. Dira memang salah, tapi itu sudah terjadi di masa lalu. Sekarang wanita itu sedang mengalami kesusahan, sangat tidak baik kalau Mesya lebih memilih mengingat hal buruk yang terjadi di masa lalu. Tidak masalah, semuanya memang sudah terjadi. Tidak ada yang bisa mengubah apa yang terjadi. Sekarang yang harus dilakukan oleh Mesya adalah membantu Kakaknya untuk kembali bangkit dari semua keterpurukkannya. Mesya juga masih harus berjaga-jaga setelah kejadian mengerikan yang kemarin sempat terjadi. Tidak, semua itu tidak boleh terulang lagi. Begitu melihat sesuatu yang aneh dengan diri Dira, Mesya akan langsung mencari cara untuk menanganinya. Semoga.. semoga saja semuanya lekas membaik..
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN