Unexpectable 7

1847 Kata

... Bang Ejik memang terlihat pucat dia duduk disebelah Kak Yo. Wajahnya terlihat meringis menahan sakit sambil sesekali membungkuk seraya memegang perutnya. "Bang Ejik, tahan ya," kataku semabri mengelus lengannya. "Sakit banget ya? Kok bisa sampai parah kayak gini sih Bang?" "Ra, bisa diam enggak? Orang kalau lagi kesakitan tuh jangan diomelin mulu. Diem aja dan berdoa biar kita bisa cepat sampai di rumah sakit," tegur Kak Yo. "Eh iya Kak " Ngeselin banget kak Yo, padahal kan aku cuma khawatir sama Bang Ejik. Masa cuma gitu disuruh diam. Sesampainya di rumah sakit, kami berpencar. Aku bersama Rahma mengecek ke resepsionis untuk korban tabrak lari. Sementara Bang Ejik ditemani Kak Yo menuju IGD untuk diperiksa. "Nanti langsung telepon aja kalau sudah ketemu sama Nino, biar aku uru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN