Harutas 2

1727 Kata

... Saat aku sampai di aula, banyak penghuni asrama yang sudah keluar. Mereka jalan bergerombol menuju tempat pemberangkatan di depan Dome. Terlihat Yeni menghampiriku yang sedang terengah -engah. "Kenapa Ra? Mana kuponnya?" tanyanya beruntun. Kuberikan isyarat telapak tangan, sebelum aku selesai mengatur napas. "Bentar," kataku sambil berkacak pinggang. "Di dome sana, minta sama Nino dan Wahyu." Yeni pun berlalu, mengikuti rombongan penghuni Astri yang menuju dome. Sementara itu, aku menghampiri.sofa dan duduk. Kuperiksa ponsel. Ada satu panggilan tak terjawab. Dari ponsel ibu. Astaga, ini panggilan internasional, bisa-bisanya tidak kujawab. Rutukku dalam hati. Selanjutnya menge cek pesan WA, benar saja beliau menghubungiku via video call tadi. Kukirimkan pesan: [Maaf Bu, Nora sed

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN