The Election 3

1819 Kata

Yah sudahlah. Mungkin Pak Satpam tadi kebelet pipis, jadi langsung ngacir. Kulanjutkan langkah menuju asrama putra, meski rasanya bulu kudukku berdiri. Ah sudahlah. Aku terlalu negatif thinking. Kupercepat langkah hingga mendekati dome. Lalu tiba-tiba saja muncul seseorang yang menghadangku. "Mau ke asrama putra?" tanya Nino. "Iya," jawabku singkat, lalu kembali berjalan. Aku ogah cari masalah saat ini. Jadi kuabaikan saja dia "Pemilihannya sudah bubar. Mending kamu balik pulang, " katanya menjajariku.. "Masa? Kakak-kakak asrama putri kok belum ada yang balik? Kamu ngibul ya?" tanyaku sembari menoleh. Dia tersenyum tapi tidak dilepasnya. "Ya sudah kalau tidak percaya," ujar Nino. "Kamu bawa ponsel kan?" "Iya " "Lihat jam di ponselmu," katanya lagi. Aku mengeluarkan ponsel kemudi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN