hari itu akhirnya tiba, dimana Samudra akan melakukan sidang yang akan menjadi keputusannya. Dia terlihat gusar, yang mana membuat Sena merasakan hal yang sama. Saat sarapan saja, ada sebuah kertas di tangannya, membaca sesuatu dengan begitu teliti. “Saya berangkat dulu,” ucapnya tidak menghabiskan makanan di mejanya. “Tunggu, Om.” Sena menahan sang suami yang hendak memakai sepatu. Dia berjongkok di hadapan Samudra. “Om baca aja itu, selesaikan sekarang. Jangan dijalan, khawatirnya kamu nyenggol orang,” lanjutnya sambil memakaikan sepatu pada Sena. Sesaat, pria itu termenung melihat sang istri yang bergumam menjelaskan tentang bagaimana melipat tali sepatu yang baik dan benar hingga tidak gampang terlepas. “Nah, udah selesai.” Keduanya berdiri berhadapan. Jika ingin tau setinggi apa