Pov Raisa Ranisa 13 Setelah si bungsu siuman, betapa aku lihat bagaimana kamu tersenyum lega. Aku paham, Mas. Bagaimana pun ia adalah buah hati terkasihmu, nyawa yang harus kau jaga. Meski aku sempat bertanya-tanya mengapa perlakuanmu sedikit nberneda terhadap si sulung. Jelas benar bagaimana tatapan gadis kecil itu ketika mendapati kamu sedikitpun tak menggubris ucapannya. Ia sangat bersedih seraya menatap nanar kepada Naya saat bundanya itu mendekat, Naya memeluk seolah membesarkan hatinya. Ada apa, Mas? Seharusnya memang ku dengar dulu apa yang ingin kamu jelaskan malam itu. Tapi sekali lagi ... aku hanya wanita biasa yang teramat mengasihimu tanpa jeda. Aku marah ketika ternyata di antara kita bukan hanya tentang aku dan kamu. Bahkan ... andai mampu, ingin ku suruh saja Naya per