26 ; Satu Fakta

1804 Kata

Arjun memijat pelipisnya. Kepalanya terasa berat. Bukan karena pekerjaan kantor yang menumpuk. Tapi ada banyak hal yang berputar-putar di kepala. Membuatnya tidak bisa fokus untuk mengerjakan tugasnya hari ini. Kejadian malam kemarin membuatnya terus kepikiran. Tepatnya di rumah duka atas kepergian kakak Yena. Arjun tidak pernah menyangka bisa bertemu lagi dengan Januar di sana. Pada latar tempat dan suasana berbeda. Pertanyaan itu terus terngiang di kepalanya. Untuk apa Januar harus datang di hari kematian kakak Yena? Januar juga terlihat menyisakan waktunya untuk datang. Karena lelaki itu masih mengenakan setelan kerjanya lengkap. Mungkin tidak bisa datang di pemakaman Sabria, sehingga menyempatkan datang di malam hari. Satu hal teraneh dari semua hal yang membingungkan. Untuk apa Iv

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN