22 ; Kabar Buruk

1288 Kata

Yena berjalan tergesa di koridor rumah sakit. Setelah makan siang tadi Jeirandi menghubunginya dan menyampaikan kabar yang membuat Yena tanpa pikir panjang langsung meluncur ke rumah sakit. Sampai mengabaikan ponselnya yang berdering beberapa kali. Yang ada di pikiran Yena kali ini hanya segera sampai di rumah sakit. Untuk mengetahui kondisi Sabria. Yena berhenti tepat di depan ruang IGD. Jeirandi ada di sana. Duduk di salah satu kursi tunggu sembari memijat keningnya. Yena berjalan mendekat. Mengambil duduk tepat di samping sang dokter. Mengusik kediaman itu. Helaan napas panjang sebagai pembuka. Sempat menelisik wajah Yena yang terlihat khawatir. Tapi perempuan itu masih mencoba menguasai dirinya. Agar tidak panik berlebihan. Sabria pasti sudah ditangani dengan sebaik mungkin di dalam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN