Langkah Nidya tertahan ketika Mat menghalangi pintu lift yang terbuka. "Kamu ikut denganku," ucap Mat. "Maaf, Pak. Aku sudah ada janji, lagi pula ini sudah di luar jam kerja. Permisi." Mat berdecak melihat Nidya pergi meninggalkannya. Ia sama sekali tidak menoleh ke arah Mat, bahkan tidak sungkan menolak permintaannya. Mat mengikuti langkah Nidya, mengabaikan sapaan para staf yang berpapasan dengannya. "Nidya," panggil salah satu staf pria. Nidya menoleh ke sumber suara, sejenak Mat berdiri di depannya. Namun, ia kembali melangkah melewati Nidya begitu saja. "Kamu mau pulang?" tanya staf tersebut. "Iya," jawab Nidya santai. "Ayo, aku antar." "Aku bawa mobil sendiri. Lagi pula aku ada janji dengan kekasihku," ucap Nidya dengan nada sedikit meninggi agar Mat mendengar ucapannya yang