Bab 14

2041 Kata

"Makan hati gue mana enak, astaga! Mending gue makan yang lain aja. Hati lo contohnya, biar lo juga ngerasain apa yang namanya makan hati!" Juna meringis. Bukan karena sakit melainkan karena harus menahan gairahnya yang semakin tersulut. Tubuh Diva menempel di tubuhnya, meski hanya bahu tetap saja mereka bersentuhan. Jeweran Diva tadi juga dibayangkannya sebagai gigitan di daun telinganya. Juna menggeram tertahan dalam hati. Sungguh, berada sedekat ini dengan Diva sangat menyiksanya. "Coba sehari, deh, lo pacaran sama Juna, Va. Lo pasti ketagihan." Rieka mengikik geli setelah mengucapkan kata-kata itu. Dia dapat melihatnya, tatapan Juna pada Diva berbeda dari cara pemuda itu menatap gadis lain. Diva mendelik mendengar usul itu. Debaran jantungnya semakin menggila. Kalau terus seperti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN