BERUNTUNG ada bangku yang kosong. Cepat-cepat Kinanti dan Diani mengambil tempat duduk, sebelum disambar oleh siswa yang masih mengantri. Duh, kayak rebutan duduk di biskota aja. Mereka berdua berada di kantin Pak Uus. Perut mereka pun dirasa lapar di pukul sepuluh pagi. Pelajaran demi pelajaran yang baru saja dilewati, membuat perut mereka jadi lapar. Terlebih mereka tak sempat sarapan saat di rumah. Kinanti janjian bersua Diani depan kelas Kinanti. Dan Diani tepat janji apalagi kalau urusan perut. Sementara Kinanti pun janji akan mentraktir Diani. Tentu saja Diani yang hobi makan gratis tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas itu. “Kenapa gak bareng kelima sahabatmu itu?” tanya Diani basa-basi padahal hatinya senang. “Mereka semua masih di kelas. Gak dibolehin istirahat dulu sama Pak A