NYARIS semalaman, Rama tak bisa tidur. Pukul tiga dini hari, tatkala matanya kembali dicoba dipejamkan, baru kantuk mulai menyerangnya. Akhirnya, dia terlelap tanpa mimpi. Dan terbangun ketika azan subuh dari masjid di sekitar komplek perumahan, berkumandang. Matanya terkuak. Kedua tangannya menggosok kedua matanya. Lalu tubuhnya yang tinggi tegap berbalut piyama biru muda bergaris putih, beranjak. Bangkit dari tempat tidur. Menuju kamar mandi. Menggosok gigi lalu berwudlu dengan khusuk. Keluar dari kamar mandi. Kemudian mengambil sajadah dan sarung yang terlipat rapi di dalam salah satu laci loker abu-abu di pojok kamar. Sajadah itu pun digelarnya setelah tubuh bagian pinggan ke bawahnya mengenakan sarung biru langit polos. Dia pun solat qobla dilanjut fardlu. Tampak khusuk. Berserah diri