LANGIT sebentar lagi gelap ketika Kinanti menapakkan kedua kaki jenjangnya di lantai sebuah toko kosmetik. Dia mau membeli talk bayi juga minyak wanginya. Dia suka memakai bedak dan minyak wangi bayi. Selesai menyerahkan uang pada penjaga toko, dia pun keluar. “Kin…” seseorang memanggil namanya. Kinanti mengangkat muka perlahan. Tatapannya bersirobok dengan tatapan Zacky. Ada getar merdu dalam hatinya. Kinanti mengulas senyum tipis. Baru kai ini ia merasa ikhlas memberikan senyum itu pada Zacky. Selama ini hubungan mereka buruk dikarenakan sikap Kinanti yang masih belum memaafkan. “Hai, Zack…” Kinanti mengangkat dagunya. Mengamati wajah tampan di hadapannya. Wajah yang diperebutkan banyak cewek di sekolah. “Abis beli apa, Kin?” tanya Zacky ramah. “Oh, ini… bedak sama parfum,” Kinanti