Rencana Tuhan Jauh Lebih Indah

1845 Kata

HAMIDAH sudah berada depan rumah Mirna, pukul satu siang. Saat matahari tengah garang-garangnya membakar apa saja yang ada di muka bumi. Kebetulan, Mirna pun sudah menunggunya dari satu jam sebelumnya. Namun Hamidah ingin ke rumah Mirna setelah dia usai melaksanakan solat zuhur. Biar leluasa berbincang. Begitu alasannya. “Silakan masuk, Bu Hamidah!” ucap Mirna ramah. Memersilakan sahabatnya masuk dan duduk di atas sofa. “Nak Kinan ke mana, Bu? Ko di luar tak kelihatan?” tanya Mirna. “Apa belum pulang jualan berkelilingnya?” “Azan zuhur dia sudah kembali. Jualannya habis lebih cepat, alhamdulillah.” “Alhamdulillah. Lagi rehat sekarang?” “Tidak ada di rumah. usai solat, makan siang dulu terus pergi.” “Lho, ke mana? Panas-panas begini?” “Dia menemui Siti. Baru setengah jam. Lah untung

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN