“PADA ngomongin apa nih?” tanya Rama ketika dilihatnya Yanto, Asep, dan Purnama tengah berbincang diselingi senda gurau. Rama baru saja tiba di bengkel untuk kedua kalinya. Dia pulang dulu ke rumahnya sekitar pukul sebelas dan menunggu waktu solat zuhur di sana. Usai makan siang, dia baru kembali. Sontak ketiga pegawainya itu menghentikan gurauan mereka dan langsung menatap ke arah Rama yang baru saja muncul. “Anu, Mas Rama...” ucap Yanto tetapi ucapannya tak berlanjut. Rama mengerutkan kening. “Ko tak tuntas bicaranya?” Asep, perjaka berusia dua puluh tujuh tahun melirik Yanto. “Ayo bilang saja, kau kan yang paling semangat cerita itu.” “Cerita apa?” Rama jadi penasaran. “Ma-maaf, Mas Rama...” sela Purnama, laki-laki muda berusia dua puluh lima tahun yang sudah dua tahun bercerai d