Tepat pukul 11 malam, Raizen menurunkan Briana di depan gedung apartemennya. “Terima kasih atas tumpangannya,” kata Briana dengan senyum setulus mungkin. Apakah dia bisa melupakan kejadian malam ini? Tentu saja tidak mungkin! Apalagi setelah menyentuh benda pusaka Raizen! Wanita yang telah membuka rambut palsunya perlahan menutup pintu mobil. “Sama-sama. Oh, ya. Jangan khawatir mengenai kejadian hari ini. Perjanjian kerja sama kita tidak akan berubah sama sekali. Sesuai perkataanku, kamu akan menetap di salah satu ruangan di perusahaan kami. Kurasa ini adalah kesempatan baik untukmu mengingat kamu merupakan mantan karyawan yang sangat loyal. Aku yakin kalau kamu bisa memberikan yang terbaik untuk kami semua.” Briana mengerjapkan matanya bingung, tapi dia hanya mengangguk saja karen