“Kenapa baru mengangkat teleponku? Kamu di mana sekarang?!” tanya Gael menahan amarah. Briana memasang wajah dingin. Sama dinginnya dengan suaranya. “Tuan Hartono, apa kamu lupa kalau kita akan segera bercerai? Kamu tidak punya hak apapun untuk memerintahku lagi. Aku juga tidak punya kewajiban untuk bermain sebagai istri patuh yang bodoh.” “Briana! Kamu sungguh berhati sempit! Danira berada dalam bahaya! Apa kamu benar-benar tidak punya perasaan sama sekali?! Lagi pula, kita masih suami istri! Tidak akan ada perceraian sama sekali! Langkahi dulu mayatku!” Briana mendengus geli. “Tuan Hartono, di dunia ini ada yang namanya Bank darah, bukan? Ke sana saja meminta bantuan dari mereka. Lagi pula, darah pacarmu itu tidak selangka tipe darah emas. Aku yakin jika kamu mengumumkan imbalan untuk