Saat tengah hari lewat, selesai melakukan tugasnya, Reno akhirnya berniat keluar dari kamar pasien. Karena tidak ingin meninggalkan Danira sendirian, maka dia menyuruh pihak rumah sakit untuk melakukan pengambilan darah yang akan dikirim ke tempat biasa. “Tuan! Anda masih belum boleh bergerak!” tegur seorang perawat yang memasuki kamar pasien, terkejut melihat pria tampan berdiri tidak stabil di dekat nakas. Saat mendonorkan darah untuk Danira, Reno memberikan jumlah yang tidak sedikit. Belum genap 2 minggu berlalu, dia harus mendonorkan darah lagi dengan jumlah yang sama. Tentu saja itu adalah beban yang cukup berat meski dia terbilang pria yang sehat dan kuat. Wajah pucat Reno yang dingin sangat buruk. Dia sedikit gemetar menolak bantuan dari sang perawat. “Aku baik-baik saja. Sudah