Bab 5 Tantangan dari Ayahnya

1488 Kata
“Oh, ya, Tuhan! Apa yang ada di otakku sampai berani mengajak Raizen Sinclair untuk makan malam bersama? Ucapan terima kasih apaan?! Aku hanya menjebaknya agar bisa mendapatkan satu foto untuk pamer! Ini kenapa malah tertangkap oleh paparazi gila?! Briana, kamu benar-benar tidak tertolong lagi!” Briana menggeliat gelisah penuh penyesalan di atas kasur, memeluk ponselnya erat-erat. Wajahnya sudah mau menangis meratapi perbuatan nekatnya. Dia baru saja melihat betapa parah skandal yang dibuatnya agar bisa membuat Gael kepanasan, tidak menyangka kalau seluruh negeri akan membahasnya tanpa henti! Semalam, karena kaget melihat Gael pingsan di depan pintu apartemennya dan tidak bangun-bangun juga, dia dengan panik tanpa sadar menghubungi Raizen sekali lagi menggunakan kartu nama pemberiannya. Siapa sangka kalau dia akan datang lagi secara pribadi untuk menolongnya? “Sudah sekitar satu bulan kita tidak bertemu. Aku cukup terkejut kamu menghubungiku lagi. Aku pikir kamu sudah melupakanku,” kata Raizen saat itu dengan senyum dingin yang misterius dan lembut. Briana merasakan jantungnya sudah mau meledak gara-gara iramanya yang meningkat. Entah kenapa, ketika bertemu kembali sekian lama, dia terlihat jauh lebih dewasa dan tampan. “Kenapa menatapnya saja? Apakah tidak sesuai seleramu?” tanya Raizen dengan kening bertaut kecil. Briana terkejut menyadari pria itu memperhatikannya. “Ma-maaf karena tiba-tiba mengajak Anda makan malam seperti ini. Seharusnya saya yang mentraktir Anda.” “Tidak masalah. Aku tidak keberatan.” Briana ragu-ragu sejenak. “Anda sangat sibuk, makanya saya berpikir mungkin tidak akan ada waktu lain untuk membalas bantuan Anda terakhir kali. Mengenai insiden Gael yang pingsan, karena terlalu panik, saya hanya bisa memikirkan kartu nama yang Anda berikan. Lain kali, saya tidak akan menyusahkan Anda lagi. Saya berjanji!” ucapnya dengan sedikit panik. Pria dingin berjas mewah di seberang meja tersenyum lembut. “Aku tidak keberatan kamu meminta bantuanku terus. Itulah gunanya kartu yang aku berikan. Aku senang kamu bisa mengandalkanku. Selain itu, kamu bisa menggunakannya tanpa batas dengan permintaan apa saja. Sudah aku bilang itu seperti lampu ajaib, kan?” Briana menatapnya bingung. “Kenapa… Anda mau melakukan itu? Saya sungguh tidak mengerti. Lagi pula, setelah Anda tahu saya adalah istri dari musuh dan saingan Anda, apakah tidak akan berubah pikiran?” Raizen tertawa kecil melihatnya. Apakah ada yang lucu di wajahnya? Briana tidak bisa memahaminya sama sekali. “Kenapa memangnya jika kamu adalah istri dari Gael Hartono? Aku ingin berteman dan dekat dengan siapa saja, bukankah aku bebas melakukannya? Aku sudah mengetahui sedikit hubungan tidak akur kalian berdua selama pernikahan. Sekali lagi, aku minta maaf karena terlalu dalam menggali banyak hal tentang dirimu.” Briana berkeringat dingin. Untungnya dia berhasil menyembunyikan identitas aslinya dengan sangat baik selama ini. Coba kalau tidak, bisa gawat kalau ketahuan oleh pria itu! Gael Hartono, suaminya sendiri bahkan tidak tahu siapa Briana sebenarnya. Terputus dari ingatan kecilnya, Briana bergegas bangkit dari kasur. Dia menatap layar ponsel yang memperlihatkan skandalnya dengan Raizen semakin parah seiring waktu berlalu. Wajah Briana memucat kelam. “Gawat… aku harus melakukan sesuatu secepat mungkin. Bukan seperti ini yang aku inginkan,” ujarnya memelas lesu, bergegas ke kamar mandi untuk bersiap berangkat kerja. Bagaimanapun, dia tetap harus bekerja di perusahaan Sinclair terlepas sudah berhenti menjadi mata-mata untuk Gael. Berhenti mendadak tanpa alasan yang jelas hanya akan membuat Raizen menilainya tidak tahu berterima kasih dan mungkin akan menyinggungnya. Demi menebus kesalahannya di masa lalu karena telah membuat Grup Sinclair mengalami kerugian hebat, selama sebulan ini, Briana bekerja dengan sangat serius. Seperti kata Gael kepadanya semalam, jika ketahuan, Raizen mungkin akan mencincangnya hidup-hidup, alih-alih senang memberikan bantuan kepadanya. Dari acara makan malam bersamanya, Raizen menjelaskan banyak hal. “Aku tidak bermaksud melupakanmu, Nona Briana. Hanya saja selama sebulan ini aku benar-benar sibuk untuk menebus pekerjaan yang tertunda setelah membatalkan perjalanan bisnisku malam itu. Tapi, sebagai gantinya, aku menyuruh sekretarisku untuk menjagamu di perusahaan. Tidak menyangka kalau departemen kalian malah mengalami peningkatan penjualan bulan ini berkat kerja kerasmu. Sebuah keputusan benar aku melindungi karyawanku yang sangat berharga. Aku akan memberitahu sekretarisku agar memberimu bonus bulan ini. Selamat dan terima kasih atas kerjas kerasmu, Nona Briana!” puji Raizen kala itu sembari bersulang untuknya. Briana Aldamar yang sedang mandi di bawah pancuran air seketika menggelap suram ketika teringat lagi ucapannya. “Raizen Sinclair! Kenapa kamu harus memberikan bonus kepada orang yang sudah membuat perusahaan kalian mengalami kerugian jutaan dollar? Andai saja kamu tahu!!” pekik Briana membatin dengan perasaan suram dan ngeri. Wajahnya yang dialiri air dari atas terlihat sangat lesu dan tidak bersemangat. Tubuhnya menggigil ketakutan! Tidak heran selama sebulan ini dia tidak pernah bertemu Raizen, rupanya karena berada di luar negeri! Hari ini, setelah meminta bantuannya kemarin, apa yang akan terjadi?! Satu jam kemudian, Briana sudah tiba di kantor. Suasana hati dan wajahnya sama-sama buruk. Kacamata culun sudah bertengger di hidungnya. “Hei, Briana! Tumben kamu lesu seperti ini? Sudah dengar gosip tentang bos besar kita? Katanya dia punya pacar baru, loh!” Liara, teman kantornya datang menyambut dengan penuh senyum lebar. Dasar tukang gosip! Briana kesal melihatnya, tapi entah kenapa sedikit terhibur. Mengabaikan hal terkait Raizen, Briana mencoba mengalihkan perhatiannya. “Sudah selesai dengan materi rapat untuk sore nanti?” “Oh! Itu? Sudah! Ini dia!” Ketika Briana menerima laporan, sebuah paket tiba untuknya. “Nona Briana Aldamar! Apakah ada di lantai ini?” Semua orang terkejut ketika melihat kiriman bunga yang sangat banyak untuknya. “Astaga! Briana! Kamu sudah punya pacar?!” seru Liara terkikik geli. Tidak hanya memenuhi lantai lobi, tapi juga sudah menjalar keluar yang sangat mengganggu aktivitas semua orang! Briana yang geram melihat tulisan tangan pada setiap buket bunga itu segera mengenali pengirimnya. Gael sialan! Tidak hanya baru menciumnya kemarin, tapi baru memberinya buket bunga setelah menikah?! Cih! Apa dia pikir Briana akan luluh dan kembali menjadi wanita bodoh karena cinta seperti dulu?! Mimpi saja! Dia tidak sudi! Kehebohan itu membuat Briana mendapat teguran keras dari atasannya. “Kamu pikir ini tempat pacaran?! Perusahaan milikmu sampai bisa berbuat seenaknya?! Ini peringatan pertama dan terakhir dariku! Jika terulang lagi, aku tidak akan ragu-ragu untuk memecatmu!” bentak pria gendut di balik meja, memarahi Briana habis-habisan. Ternyata, tidak hanya sampai di situ. Gael segera memaksanya datang ke sebuah restoran dengan cara menculiknya sepulang dari kerja! “Kamu tidak bisa menghentikanku untuk bercerai! Minggu depan, pengacaraku akan melawanmu lagi! Tunggu saja sampai aku membuangmu seperti sampah!” raung Briana marah, segera menyiramnya dengan segelas air begitu dia dipaksa masuk ke sebuah ruangan. “BRIANA ALDAMAR! DUDUK ATAU AKU AKAN MEMBUAT PANTI ASUHAN TEMPATMU TINGGAL MENGALAMI KESULITAN!” Briana tertegun kaget! Panti asuhan itu tidak ada kaitannya sama sekali! Itu hanya dalih selama dia menjalani penyamarannya! Briana akhirnya tenang, lalu duduk di kursi dan menatapnya galak. “Lima menit. Setelah itu aku akan pergi. Jika masih menahanku, aku akan membuat keributan yang lebih parah. Katakan, apa maumu?” Gael masih marah dan cemburu dengan skandalnya bersama Raizen. “Apa ini kamu?” tanyanya geram, melempar setumpuk foto ke atas meja. Briana tertawa mengejek. “Kenapa? Tidak bisa mengenali istri sendiri gara-gara terlalu peduli kepada wanita lain?” “Danira hanya sebatas teman! Kamu terlalu berlebihan! Berapa kali harus aku jelaskan kepadamu?!” Baru berkata begitu, ponselnya berdering. “Apa? Kamu di mana sekarang?!” Briana menggelap suram. “Dia lagi, bukan? Teman macam apa setiap kali menelepon, kamu selalu mengutamakannya dibandingkan istri sendiri?” Gael tercekat, tapi memang Danira yang sedang meneleponnya. “Kita bicara lagi nanti. Aku pergi dulu,” balas Gael dingin, bergegas pergi dari sana tanpa ragu. Briana meringis gelap penuh kekecewaan. Kedua tangannya mengepal erat. Dia harus segera menceraikan Gael! Setengah jam kemudian, Briana mendatangi sebuah gedung perusahaan mewah dan terlihat megah. “Aduh! Kenapa bos besar tiba-tiba menghubungiku dan datang kemari secara mendadak? Apakah ingin mentraktirku makan enak? Bagaimana rasanya terlibat skandal dengan Raizen Sinclair? Itu kamu, kan?” Belvina Kalandra tersenyum-senyum jahil menyambut sahabatnya sambil memeluk lengannya sangat manja. Briana menjawab dingin sepanjang mereka berjalan menuju ruangan CEO. “Mulai hari ini, aku akan aktif terlibat sebagai pemilik perusahaan.” Belvina kaget dan terlihat senang. “Sungguh?! Sudah seharusnya begitu, kan? Gael pasti tidak akan meremehkanmu lagi! Dia pasti akan sangat terkejut mengetahui rahasia besar istrinya selama ini!” Briana tersenyum kecil meski tidak seperti itu niatnya. Setelah Belvina keluar sebentar, Briana berdiri di depan jendela dari lantai ke langit-langit. Dia sangat gugup melakukan panggilan telepon ke nomor yang sudah lama diabaikan olehnya. “Ayah?” sapa Briana sangat lembut. Hening sebentar. “Aku akan bercerai dari Gael. Apakah Ayah mau memaafkan putri ayah satu-satunya ini?” lanjut Briana gugup. “Pulanglah ke rumah. Ibu dan semua kakakmu sudah lama merindukanmu.” “Apakah … itu artinya ayah mau memaafkanku?” tanyanya lagi, semakin gugup. “Tentu saja tidak semudah itu. Pertama, kamu harus meyakinkan Grup Sinclair agar mau menjalin kerja sama dengan perusahaan kita. Putra mereka terkenal sulit untuk diajak bernegosiasi. Buktikan dirimu sebagai seorang Aldamar dengan memenangkan hatinya. Baru setelah itu ayah akan menerimamu kembali.” Briana membeku! Aduh! Bagaimana ini? Kenapa dia lagi, sih?!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN