Aku merasa lega bukan main ketika mendapat kabar lanjutan kalau Aldika tidak meninggal, melainkan koma. Meski koma adalah kabar buruk juga, tetapi setidaknya itu lebih baik karena masih ada harapan dia bisa bangun dan sembuh. Sejak tadi aku sama sekali belum tidur. Aku menunggu Dila mengaktifkan ponselnya, tetapi nihil. Berkali-kali aku menelfonnya, selalu saja operator yang menjawab. Aku bahkan nekat ke rumah sakit untuk mencarinya. Tidak ketemu juga, aku tidak melihat Dila ada di sana. Aku sempat melihat Pak Adimas yang terlihat kalang kabut, tetapi dalam situasi begini aku tidak berani mendekati beliau. Kami bahkan belum kenal, jadi akan sangat aneh kalau tahu-tahu aku mendatangi beliau dan menanyakan kabar Al dan Dilla. Aku sempat meminta Farhan menemaniku, tetapi dia pulang keti