25. Ibu Mertua

1746 Kata

Ken sudah mandi dan bajunya pun sudah ganti. Sore ini aku akan mengajak Ken ikut serta menjenguk Neneknya yang sedang sakit. Sebenarnya ini belum lama sejak terakhir kali Ken main ke sana karena Putri cukup sering membawanya pulang. Aku tidak pernah sekalipun melarang keluarga Syafa membawa Ken selagi Ken mau dan tidak menolak. “Ayo, Pa!” “Wow! Anak Papa gantengnya!” Ken meringis lucu. “Ganteng lah, kaya Papa.” Aku tertawa keras ketika melihat Ken berkacak pinggang penuh percaya diri. “Ajaran siapa sih, kaya gini?” “Ya Papa, dong!” Memang benar. Aku selalu mengajarkan pada Ken agar percaya diri sejak kecil. Bukan berarti aku mengajarkan dia sombong. Secara, percaya diri dan sombong itu bedanya agak tipis. Iya, kan? “Ayo, Ken. Kita beli oleh-oleh dulu buat Nenek.” “Nene

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN