Sepeninggal Bagas dan Erisa, rasa mulas disertai nyeri semakin menjadi, Ningsih bahkan berdiri dengan berpegangan pada dinding untuk masuk ke dalam rumah. Muti dan Lilis yang melihatnya segera membantunya masuk ke dalam kamar. "Ibu kayaknya sakit parah ini, sudah beberapa lama aku perhatikan semakin hari semakin memburuk. Panggil bidan aja ya, Bu?" Muti menawarkan. Ningsih hanya mengangguk sebab rasa nyeri mulas dan nyeri di perutnya terus merajalela. Muti segera menelepon bidan Anggi, tapi nomornya tidak aktif. Ia segera beranjak mencari Pardi dan Wahyu di halaman depan dan belakang, beruntung Pardi belum pulang. "Di, Di!" panggil Muti. Pardi segera mendekat. "Tolong kamu ke Pustu, panggil bidan Anggi ke sini. Aku sudah telpon tapi nomornya nggak aktif." "Siapa yang sakit?" Pardi ma