Chapter 42 "Iya Bu, Citra ingat. Kalau mau makan pulang 'kan? Ibu tidak perlu khawatir," sahut Citra. "Iya-- kau panggil aku ibu? Kau kira aku ibumu?!" teriak orang itu. "Ah, maaf." sesal Citra. Dia melihat name tag yang ada di ponselnya, tapi ternyata kosong, hanya nomor yang tidak di kenal yang tertera di sana. "Keluar, aku sudah menunggu di depan sejak satu jam yang lalu," kata orang itu. "Keluar? Di mana?" tanya Citra bingung. "Toko kamu!" gertak Bima. Ya, yang menelepon adalah Bima, orang yang beberapa hari lalu juga marah-marah pada Citra. Tanpa menjawab Citra segera berlari ke arah pintu dan masih memegang ponsel di telinganya. Saat terbuka Bima menatap Citra dengan aneh. Bagaimana tidak rambut gadis itu acak-acakan, dan bajunya juga berantakan, lusuh tidak terbentuk. Baju s