“Za, dari tadi kamu diam. Kayak nggak sreg gitu ngeliat Musa. kenapa? Kamu cemburu ya Musa dideketin Jessica mulu? Iya sih, Musa pun aneh, kayak malah nanggapin gitu sama Jessica, bukannya menghindari gitu buat ngejagain perasaan kamu,” celetuk Caca yang mendekatkan kursinya ke kursi Moza. Moza hanya menggeleng, malas menanggapi. “Za, kalau seandainya aku kasih tau ke anak-anak bahwa kamu dan Musa itu bertunangan, pasti kamu bakalan tenar deh,” ucap Caca heboh. Seketika itu, Moza mengangkat wajahnya menatap wajah Caca yang ceria. “Ca, sekali ini aku mohon jangan bahas Musa. Nanti aku certain!” “Oke oke, tapi gimana nggak membahas Musa? Kelompok kita aja punya tugas buat mewawancarai dia.” “Apa?” Moza yang sejak tadi tidak menghiraukan ucapan Musa pun terkejut. Astaga, kenapa