“Musa, ada yang ingin aku bicarakan dengan mu, temui aku sekarang!” pinta Moza, jemarinya menggenggam ponsel erat di pipi. Musa di seberang mengernyit. Siang tadi mereka sudah bertemu, dan sekarang Moza meminta untuk ditemui lagi. Sepertinya pembicaraan yang akan dibahas itu sangat penting. Suara Moza juga kedengaran serius. “Ada apa?” tanya Musa. “Aku di rumah. Kamu temui aku ke sini, aku aku yang ke rumahmu?” Musa yang tengah menggantungkan kunci motor, kembali meraih kunci motornya itu. mengenakan jaket yang menggantung di pundak, lalu melenggang keluar dan langsung menunggangi motor dengan ponsel terapit diantara pipi dan pundak. “Oke, aku ke situ,” ucap Musa. Moza melangkah menuju ke rumah dengan pikiran tak menentu. Memikirkan apakah benar Musa adalah penggerak perusahaa