Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari arah belakang yang membuat Galih dan Moza serentak menoleh ke sumber suara. Musa tampak mematung di tempat. Pria itu lebih seperti patung dengan mukanya yang kaku. Dia baru saja menyaksikan Galih dan Moza tertawa bersama, berduaan saja. “Kk kalian di sini.” Musa menggumam tak jelas. Ia sendiri tidak tahu apa yang dia katakan. Galih menoleh ke arah Moza, lalu berkata, “Aku pergi dulu.” Ia melenggang, menepuk lengan Musa agak kuat saat melewati sahabatnya itu. Interaksi antara Musa dan Galih terlihat kaku, keduanya seperti sedang menjaga hati sahabat. Musa tampak canggung, tak ingin membuat Galih berkecil hati, demikian juga Galih yang tampak jauh lebih canggung, tak ingin membuat Musa merasa diselingkuhi. “Gue cabut!” ucap Galih kemudia