“Minta apa?” tanya Kia penasaran, karena Hendra tak juga membuka matanya. “Percuma A’a ucapkan dalam hati kalau harus A’a katakan ke kamu,” tolak Hendra sesaat dia membuka mata dan melihat wajah Kia. Wajah wanita idamannya. “Ihh, A’a mah begitu, bukannya ngasih tahu,” protes Kia manja. “A’a berharap dapat yang terbaik. Itu saja.” Kia hanya tersenyum pedih. Bukan dia tidak suka pada Hendra. Dia suka Hendra. Sebagai personal Hendra itu tanggung jawab, manis dan cute. Sebagai pimpinan dia juga sangat bertanggung jawab dan berwibawa. Sayangnya sebagai pasangan hidup itu yang tak ada dalam kriteria kamus hidupnya Kia. Saat ini dia sudah bertekad akan mau punya pasangan, terlebih bila pasangan itu seperti Alano atau papanya! Sekarang dia memutuskan akan menganggap Hendra sebagai kakak saja,