46. Pengganggu

1861 Kata

Elard baru saja membuka pintu, bersiap melempar pertanyaan. Tapi justru dia yang diserbu oleh berbagai pertanyaan yang membuat kepala pening. "Astaga ... Bos, tangan lo kenapa?" "Bos, lo kok nggak bilang sih kecelakaan?" "Bos, tangan lo digendong kayak anak bayi?" "Bos, harusnya lo loncat dari mobil kayak di film-film pas mau nabrak. Kenapa diem-diem bae di dalam mobil?" "Bos, lo sempat rekam nggak pas nabrak? Gue mau nonton dong." "Bos, itu mobil lo nyeruduk apa di seruduk?" BRAK! Pintu apartemen ditutup—oh, lebih tepatnya dibanting penuh kedongkolan di depan wajah Dava dan Dika yang seketika bungkam. Mengerjap-ngerjapkan mata, dengan kondisi yang tiba-tiba setengah linglung, keduanya saling menatap satu sama lain. "Lah, kok di tutup?" "Kok ngamuk?" Kembali menekan bel secara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN