PART. 12

818 Kata

Asifa menatap ponselnya yang berbunyi. Pesan masuk dari Aska. "Temui aku di pondok kebun, ada yang harus kita bicarakan secepatnya." "Iya." Asifa menatap jam dinding. Pukul empat sore, itu artinya pekerja di kebun sudah pulang. Ia turun ke lantai bawah. Ada Amma, Nini, Asila, Revan, juga Vanda di sana. "Amma, Nini, aku ingin ke pasar sebentar, boleh ya?" Asifa terpaksa berbohong, untuk mencari alasan agar bisa ke luar rumah. "Ingin beli apa?" "Cuma ingin bertemu Rita, dia katanya jualan apam batil di pasar." "Ooh, ya sudah. Tapi, cuaca mendung, Sifa." Tari menunjuk ke luar jendela, langit tampak gelap. "Aku bawa jas hujan, Ni." "Jangan pulang terlalu senja. Pulang sebelum maghrib ya." Pesan Cantika. "Iya, Amma." Asifa mencium punggung tangan Tari, dan Cantika. Asila mencium pun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN