PART. 11

835 Kata

Merasa kalau Aska tidak merespon dirinya, Asifa melepaskan pelukannya, dan menjauhkan kepala dari d**a Aska. "Maaf.... " Asifa memutar tubuhnya, lalu membuka pintu kamar Aska, dan ke luar dari sana, dengan perasaan malu, juga gelisah di dalam hatinya. Aska tergugu di tempatnya, ia masih bingung dengan apa yang dilakukan Asifa baru saja. Mengetuk pintu kamarnya, datang tanpa jilbab di kepala, dan menangis sambil memeluknya. Aska mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya. Ditutup, dan dikunci kembali pintu kamar. Aska berbaring di atas ranjang. Tatapannya lurus ke arah langit-langit kamar. Terbayang, saat ia mengucapkan akad nikah dengan menyebut nama Asifa. Dan, itu sudah beberapa bulan lalu. 'Ya Allah, apa aku berdosa, sudah mengucap janji di hadapanMu, menjadikan Asifa istriku, t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN